20 December
2012 13:59
Newswire
Ilustrasi
tata surya/Jibiphoto
JAKARTA—
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bambang S Tejasukmana,
mengatakan hingga saat ini aktivitas matahari masih normal dan belum ada
ledakan yang besar.
“Hingga
saat ini belum ada ledakan besar yang terjadi,” ujar Bambang usai membuka
lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Kamis (20/12).
Pernyataan
Kepala Lapan tersebut berdasarkan hasil pemantauan “Sandberz Fotograph” di
Tanjung Sari dan satelit.
Jika
terjadi letupan, lanjut dia, maka sinyal radio akan mengirimkan peringatan
dalam waktu delapan menit.
Oleh
karena itu, lanjut dia, masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu kiamat 21
Desember.
Bambang
menjelaskan matahari mempunyai masa tenang dan masa aktif. Masa aktif terjadi
berulang setiap 11 tahun dan pengulangannya pada 2012.
“Namun
hingga Desember, matahari tenang-tenang saja.” Pada saat masa aktif tersebut,
terjadi reaksi fisika. Nah, yang menjadi perhatian adanya lidah api atau
badai,” ucapnya.
Badai
tersebut mengeluarkan letupan material yang cukup besar. Meskipun demikian,
badai matahari tidak berdampak di Indonesia.
“Dampaknya
hanya terjadi di daerah kutub, mengakibatkan trafo mati karena gangguan
elektromagnetik,” jelas dia.
Bambang
juga mengharapkan masyarakat untuk tidak terlalu terpengaruh dengan isu kiamat
21 Desember tersebut. (Antara/nj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar